widgets

Selasa, 19 November 2013

Televisi Bagi Masyarakat



Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV.
Segala sesuatu di dunia ini, baik berupa gerak, tindakan, keputusan, pekerjaan, dan lain-lain akan selalu memiliki dua sisi yang berlawanan, yakni yang bernilai positif dan negative. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena, kita, manusia, sebagai pelaku dalam drama kehidupan ini juga selalu memiliki kedua hal yang bertolak belakang tersebut, diantaranya sisi lemah dan kuat, benar dan salah, baik dan jahat dan sebagainya. Bagaimanakah dengan Televisi?

Siapa tak kenal benda yang satu ini, dari balita hingga manula mengenalnya dengan baik. Sebagai media massa elektronik, walaupun dalam bentuk yang paling sederhana televisi telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia. Televisi dengan berbagai acaranya memang selalu menawarkan suatu kenikmatan tersendiri bagi para pemirsanya. Menonton televisi, jelas ada manfaatnya dan mudharatnya. Lalu, seberapa besarkah manfaat televisi dalam kehidupan ini dibandingkan dengan mudharatnya?
Berbicara mengenai masalah televisi, seperti halnya berbicara tentang rumah makan, yaitu tak lepas dari masalah siapa yang menyajikan, apa yang disajikan dan siapa yang menikmati sajian tersebut. Meskipun sebagai pemirsa kita dapat memilih mana tontonan yang layak untuk dinikmati dan mana yang tidak, namun tetap saja Televisi selalu mampu membius perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya. Banyak orang yang dengan tanpa sengaja baik sadar ataupun tidak, tiba-tiba saja duduk dihadapan Televisi untuk menikmati siaran atau acara yang disajikan. Sehubungan dengan hal ini, banyak pula niat dan rencana yang tiba-tiba saja digagalkan. Sebagai contoh, seorang pelajar yang tengah asyik membaca buku pelajarannya atau sudah siap untuk belajar, tiba-tiba saja menghentikan kegiatannya atau membatalkan niatnya, hanya karena tergelitik untuk menikmati berbagai acara, musik, film, sinetron, gossip atau lawakan yang jelas-jelas tidak lebih bermanfaat daripada tugas dan kewajibannya untuk belajar. Ternyata, menonton televisi itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
Dalam kesehatan,juga ada dampaknya yaitu berkaitan dengan perilaku menetap (sedentary behavior) seperti duduk dan berbaring dalam waktu lama tanpa mengeluarkan energi, terlalu banyak menonton televisi ditengarai berdampak negatif bagi kesehatan. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa menonton televisi dalam waktu lama berasosiasi dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi, tingkat kebugaran yang lebih rendah, dan tingkat kolesterol darah yang lebih tinggi. Semakin banyak seseorang menonton televisi pada saat masih anak-anak, semakin tinggi kemungkinannya untuk mengalami obesitas pada saat dewasa. Menonton televisi dan perilaku menetap lainnya juga berasosiasi dengan semakin tingginya risiko kanker kolorektal, endometrial, ovarium, dan prostat[44] serta risiko penyakit kardiovaskular.

Bagi pelajar, menonton televisi dapat menyebabkan ia lalai dan malas dalam belajar. Televisi juga telah menjauhkan umat Islam dari agama dan mesjid. Berbagai kemunkaran, kekejian, kejahatan, sadisme, pornografi, kebebasan dan kejahatan seks telah banyak diberitakan dan dipertontonkan. Hal ini sedikit banyak telah menjadi jalan dan inspirasi bagi sebagian orang untuk menjalankan kemunkaran lainnya. Dalam hal ini, televisi sangat efektif sebagai media transformasi bagi timbulnya kejahatan. Sangat mungkin pula, televisi dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu guna memaksakan kehendaknya, mencekoki pola pikir dan isme-isme tertentu kepada para pemirsanya demi keuntungan dan kepentingan mereka. Dan jika ini berhasil, dalam arti diterima oleh sebagian pemirsa yang mengaku cerdas dan berpendidikan, lalu bagaimana dengan sebagian pemirsa lain, yang kurang berpendidikan, kurang selektif, kurang hati-hati dan kurang tanggap?
Televisi sebagai salah satu hasil temuan budaya manusia modern, perlu dipergunakan secara benar agar dapat memberikan manfaat. Pemanfaatan Televisi secara benar memungkinkan terciptanya budaya baru, atau suatu iklim yang dapat menghubungkan keberadaan mahluk dengan Khaliknya. Kebudayaan yang dapat menjadikan manusia menyadari tugas dan kewajibannya, serta memahami peran dan fungsi keberadaan dirinya di tengah masyarakat dan alam semesta ini.
Adalah sangat mungkin bagi kita untuk memanfaatkan televisi sebagai alat bantu yang paling efektif dan efisien dalam menjalani kehidupan ini, menuju masyarakat yang penuh dengan kemashlahatan, baik secara social budaya, politik maupun ekonomi. Semua kemaslahatan tersebut dapat terwujud apabila berbagai program dan acara yang dibuat untuk ditayangkan di televisi, didasarkan pada hasil penelitian kebutuhan masyarakat secara umum dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral maupun material. Beruntunglah kita, karena dewasa ini telah banyak program Televisi menayangkan berbagai acara keagamaan yang dikemas menjadi sesuatu acara yang menarik, entah berupa dialog interaktif, sinetron, liputan mengenai produk makanan atau minuman, dan banyak lagi. Acara-acara lain non keagamaan seperti liputan mengenai berbagai kebudayaan daerah, kegiatan mengenai pengenalan lingkungan hidup, dll, juga baik dan bermanfaat jika ditonton.
Namun demikian, semua itu kembali terpulang pada kita sebagai pemirsanya. Acara Televisi manakah yang hendak kita tonton? Sedikit tips berikut mudah-mudahan dapat membantu kita dalam memilih acara televise untuk ditonton agar benmanfaat.
  1. Pilihlah acara yang memang benar-benar bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga dan berikan bimbingan pada anak pada saat menonton acara TV.
  2. Tentukan dan bedakan batas waktu khusus menonton TV bagi anak-anak yang belum dewasa dan bagi anak yang sudah dewasa
  3. Matikan segera pesawat TV jika terlihat menayangkan sesuatu yang menjurus pada hal-hal yang berbau sadisme, pornografi/aksi, atau yang bertentangan dengan syariat agama
  4. Jika perlu, gunakan pesawat TV hanya sebagai media untuk mendapatkan informasi penting dan berguna
  5. Alihkan perhatian dan kegemaran anak-anak dalam keluarga dari kecanduan untuk menyaksiakan seluruh acara TV dengan kegiatan lain yang lebih berguna misalnya dengan belajar , membaca buku cerita anak, belajar ngaji Al Qur’an, dll.
  6. Senantiasa berdo’a pada Allah SWT, agar apa yang kita tonton dapat memberikan kebaikan bagi kehidupan kita di dunia maupun akhirat.
Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan bentuk jadi (format) teknis atau berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti gelar wicara (talk show), dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dll. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk berita secara garis besar digolongkan ke dalam warta penting (hard news) atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan warta ringan (soft news) yang mengangkat berita bersifat ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar