Daerah
Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia
yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak
di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah
dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta
(1942-1972). Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan seperti J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap
kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesi. Nah sekarang,saya akan membahas mengenai permasalahan penduduk yang ada di Jakarta.
Kepadatan penduduk menjadi salah satu penyebab banjir di
Jakarta.Ada beberapa fenomena yang menghubungkan antara kepadatan penduduk dan
bencana alam, termasuk banjir. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memerlukan
papan dan pangan cukup, dan keduanya berhubungan dengan ketersediaan lahan.Kepadatan
penduduk cenderung berdampak pada permukiman yang tidak ramah lingkungan. Rumah
yg berhimpitan tanpa dipikirkan resapan air tanahnya, tentu saja dapat
menyebabkan banjir
Demikian juga dengan sulitnya lahan permukiman mengakibatkan banyak penduduk di
daerah perkotaan mengambil jalan pintas dengan mendiami rumah-rumah di bantaran
sungai. Semua diperparah dengan perilaku sebagian penduduk yang membuang sampah
sembarangan. Padahal, selain merusak habitat lingkungan, membuang sampah
sembarangan membuat pendangkalan sungai semakin cepat.
Tingginya jumlah pertumbuhan
penduduk di Jakarta, menjadi pemicu tingginya angka kemiskinan yang terjadi.
Bahkan seiring angka kemiskinan yang cukup tinggi, tingkat kejahatan serta
angka kriminalitas yang terjadi di Ibukota Jakarta pun semakin meningkat pula.Tidak
heran, jika saat ini isu pertumbuhan penduduk menjadi isu yang tak dapat
diremehkan dan kian mendesak untuk segara diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi
Pemprov DKI Jakarta.Sebab bagaimana Pemprov bisa mengentaskan kemiskinan dan
menekan angka kriminalitas, jika kepadatan pendudukan di Jakarta tidak bisa
dikendalikan dengan baik.Dalam kampanye di tahun 2007 lalu, Gubernur Fauzi Bowo
mengatakan dimasa kepemimpinannya, dia akan memrioritaskan penanganan
kemiskinan di Jakarta.
Beberapa janji tersebut adalah, mendorong perbaikan kampung bagi permukiman
warga miskin, meningkatkan lapangan kerja bagi warga miskin, memerangi kemiskin
dan kebodohan dan menjadikan hidup warga Jakarta lebih baik.Namun sekali lagi,
jika masalah pertumbuhan penduduk justru tidak mendapatkan penangganan dengan
baik, maka program pengentasan kemiskinan tidak akan terlaksana dengan bai.
Begitu juga dengan kejahatan dan tindak kriminalitas akan semakin merajalela.Kebijakan
yang diambil pemerintah Indonesia khususnya Jakarta dalam upaya mengatasi
masalah jumlah penduduk, yaitu:
a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional,
dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan,
mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis
anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat
persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat
pertumbuhan penduduk Indonesia.
b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya
mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya
sampai anak kedua.