widgets

Kamis, 31 Oktober 2013

Provinsi Riau




Indonesia adalah negara kepulauan karena memiliki banyak pulau yang membentang dari sabang sampai merauke. Karena banyaknya pulau yang ada di Indonesia menyebabkan kebudayaan dan kesenian tiap daerah berbeda pula. Riau adalah salah satu provinsi daerah yang berada di Indonesia yang terletak di pulau Sumatra.

Kali ini saya akan mencoba untuk menerangkan dan menjelaskan beberapa kebudayaan yang ada di daerah ini. Riau memiliki kebudayaan dan kesenian yang khas dari daerahnya sendiri, kebudayaan yang ada di Riau memiliki ciri khas sebagai kebudayaan melayu. Adat dan kebudayaan melayu yang mengatur tingkah laku dan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal dan berasal dari daerah ini. 
Penduduk provinsi Riau terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. 



1.Suku Bangsa

Mereka terdiri dari Jawa (25,05%), Minangkabau (11,26%), Batak (7,31%), Banjar (3,78%), Tionghoa (3,72%), dan Bugis (2,27%). Suku Melayu merupakan masyarakat terbesar dengan komposisi 37,74% dari seluruh penduduk Riau. Mereka umumnya berasal dari daerah pesisir di Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, hingga ke Pelalawan, Siak, Inderagiri Hulu dan Inderagiri Hilir. Namun begitu, ada juga masyarakat asli bersuku rumpun Minangkabau terutama yang berasal dari daerah Rokan Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, dan sebagian Inderagiri Hulu. Juga masyarakat Mandailing di Rokan Hulu, yang lebih mengaku sebagai Melayu daripada sebagai Minangkabau ataupun Batak. Abad ke-19, masyarakat Banjar dari Kalimantan Selatan dan Bugis dari Sulawesi Selatan, juga mulai berdatangan ke Riau. Mereka banyak bermukim di Kabupaten Indragiri Hilir khususnya Tembilahan. Di bukanya perusahaan pertambangan minyak Caltex pada tahun 1940-an di Rumbai, Pekanbaru, mendorong orang-orang dari seluruh Nusantara untuk mengadu nasib di Riau. Suku Jawa dan Sunda pada umumnya banyak berada pada kawasan transmigran. Sementara etnis Minangkabau umumnya menjadi pedagang dan banyak bermukim pada kawasan perkotaan seperti Pekanbaru, Bangkinang, Duri, dan Dumai. Begitu juga orang Tionghoa pada umumnya sama dengan etnis Minangkabau yaitu menjadi pedagang dan bermukim khususnya di Pekanbaru, serta banyak juga terdapat pada kawasan pesisir timur seperti di Bagansiapiapi, Selatpanjang, Pulau Rupat dan Bengkalis.

2. Bahasa

Bahasa pengantar masyarakat provinsi Riau pada umumnya menggunakan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Bahasa Melayu umumnya digunakan di daerah-daerah pesisir seperti Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan di sekitar pulau-pulau.


3. Agama

Dilihat dari komposisi penduduk provinsi Riau yang penuh kemajemukan dengan latar belakang sosial budaya, bahasa, dan agama yang berbeda, pada dasarnya merupakan aset bagi daerah Riau sendiri. Agama-agama yang dianut penduduk provinsi ini sangat beragam, diantaranya Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

4. Sumber Daya Alam

Provinsi ini memiliki sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak bumi dan gas, serta emas, maupun hasil hutan dan perkebunannya. Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, secara bertahap mulai diterapkan sistem bagi hasil atau perimbangan keuangan antara pusat dengan daerah. Aturan baru ini memberi batasan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya, dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.

Berikut beberapa sumber daya alam yang ada di Riau dan pemaanfaatannya :

1.  Pertanian & perkebunan
2.  Hutan & ikan
3. Wisata Alam ( Pulau Jemur, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Air Tejun Matek Tetua ).

Daftar Pustaka



Jumat, 18 Oktober 2013



PERANAN INDIVIDU TERHADAP KELUARGA
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah – tengah  masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.

 PERANAN INDIVIDU TERHADAP MASYARAKAT
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role) dan kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedngkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di beberapa kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan,

Kamis, 10 Oktober 2013



 About Me

Assalamualaikuum
Nama saya Said. Nama lengkap saya Said Umar Basalamah. Saya adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Delapan belas tahun yang lalu, tepatnya tanggal 19 Mei 1995, saya dilahirkan. Kota kelahiran saya adalah Tegal, tapi saya tidak tumbuh dan besar di sana. Karena ketika usia saya 2 bulan, orangtua saya  merantau ke Jeddah, Saudi Arabia.
Jeddah, tempat diturunkannya ibu seluruh umat manusia, merupakan kota penuh kenangan bagi saya. Saya tumbuh dan besar di sana. Saya tinggal di sana selama 14 tahun. Saya bersekolah di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) mulai dari TK hingga SMP. Kurikulum pendidikan yang digunakan sama seperti sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, hanya saja bahasa daerah yang dipelajari adalah Bahasa Arab. Selama sekolah di SIJ, saya pernah ikut kegiatan OSIS di bidang ROHIS.
Setelah lulus SMP, saya melanjutkan pendidikan SMA di Indonesia. Hal itu dikarenakan keluarga saya memutuskan untuk pindah ke tanah air. Alhamdulillah saya tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam beradaptasi dengan lingkungan baru di Indonesia. Karena kurikulum pendidikan yang digunakan sama, saya langsung dapat diterima dan mengikuti pelajaran SMA. Saya bersekolah di SMA  Islam Panglima Soedirman(Pangsoed). Selama bersekolah di Pangsoed saya bergabung ke dalam organisasi FRIS (Forum Remaja Islam Soedirman). Salah satu kegiatan FRIS yaitu mengajarkan anak-anak jalanan dan kaum dhuafa. Saya senang melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Salah satu harapan saya adalah saya bisa bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang. Selain itu, saya juga bergabung dengan ROHIS Ar-Rohman. Kegiatannya meliputi mentoring,pengajian dan kajian ilmu-ilmu Islam, study tour, dll. Saya mengikuti rohis ini karena saya senang mengkaji ilmu Islam. Saat pemilihan minat IPA atau IPS, tepatnya saat kelas 2 SMA, saya memilih jurusan IPA karena saya ingin masuk teknik. Selain itu, sesuai dengan tes psikolog yang pernah saya ikuti, saya cenderung mudah memahami ilmu IPA dibanding IPS, sehingga saya direkomendasikan untuk masuk program IPA. Saya sangat bersyukur karena sesuai dengan keinginan dan harapan saya.
Tahun 2013 saya lulus dari bangku SMA. Saya memilih Universitas Gunadarma karena Universitas Gundarma merupakan salah satu Universitas teknik terbaik di Indonesia. Dan saya memilih jurusan Teknik Informatika di Gunadarma karena jurusan ini merupakan jurusan terfavorit yang ada di Gunadarma. Selain itu juga,saya suka dengan program sehingga di masa depan nanti,saya ingin menjadi programmer. Harapan saya di masa depan nanti adalah saya bisa membahagiakan kedua orang tua saya dan bisa bekerja di bidang yang saya tekuni saat ini.Amiiin

Facebook   : Said Umar
Twitter       : @Messaid10
Email         : rafamessaid_10@yahoo.com



Pengertian Penduduk

1.      Kependudukan
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

2.      Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal menetap di wilayah suatu negara dan telah memiliki syarat menurut undang-undang. Sedangkan yang disebut bukan penduduk adalah orang yang berada di wilayah negara untuk sementara serta tidak bermaksud bertempat tinggal tetap di negara itu. Adanya perbedaan itu maka berbeda pula hak dan kewajibannya. Penduduk boleh mendirikan suatu perkumpulan dan bleh melakukan suatu pekerjaan, bukan penduduk tidak memiliki hak dan kewajiban itu.

Permasalahan Penduduk dan cara penanggulangannya

1.  Besarnya Jumlah Penduduk
Besarnya jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat.
-     Tahun 1930 jumlah penduduk di Indonesia sebesar 60,1 Juta jiwa.
-     Tahun 1961 sebesar 97 Juta Jiwa.
-     Tahun 1971 sebesar 119,2 Juta Jiwa.
-     Tahun 1980 sebesar 146,9 Juta Jiwa.
-     Tahun 1990 jumlahnya 178,6 Juta Jiwa.
-     Tahun 2000 jumlahnya 203,5 juta jiwa.
-     Tahun 2005 jumlahnya 221 juta jiwa.
-     Tahun 2008 jumlahnya 239,9 juta jiwa.
Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya meningkat terus, sedangkan tidak didukung alam yang tersedia terbatas. Akibatnya, kesejahteraan hidup menjadi rendah apalagi ditambah dengan keadaan ekonomis yang belum membaik mengakibatkan kemiskinan terjadi dimana-mana.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu perbaikan keadaan ekonomi dan membatasi jumlah kelahiran, serta penunda kelahiran.

2.  Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk di Indonesia cukup tinggi, rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun kurang lebih 2%. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperlambat laju pertumbuhan penduduk. Misaknya, sejak tahun 1970-an telah dilaksanakan program keluarga berencana (KB).
Perubahan jumlah penduduk setiap sensus adalah sebagai berikut.


1970-1980      = 2,3%
1980-1990      = 1,97%
1990-2000      = 1,49%
2000-2005      = 1,30%
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kehidupan social, antara lain kurangnya lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan banyaknya penganguran. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan tidak seimbangnya antara kebutuhan dengan fasilitas dan jaminan-jaminan lain yang tersedia.

3.  Struktur Penduduk Muda
Berdasarkan sensus penduduk di Indonesia, kelompok penduduk yang terbesar terdapat pada kelompok umur muda di bwah usia 15 tahun. Artinya,penduduk yag belum produktif cukup besar. Dengan demikian, memerlukan fasilitas pendidikan serta fasilitas kesehatan dan gizi yang baik supaya terwujud sumber day manusia yang berkualitas.

4.  Persebaran Penduduk yang Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Indonesia yang terdiri atas 17.508 pulau. Dari jumlah pulau tersebut yang punya nama hanya 6.044 pulau. Sementara yang lain tidak bernama. Dari pulau yang berpenghuni tersebut terdapat pulau-pulau besar. Misalnya, Sumatra, kalimanatan, Sulawesi, dan papua. Perbandingan persebaran penduduk dan luas wilayah pada pulau-pulau di Indonesia  tahun 2005 adalah sebagai berikut.
Pulau yang terdapat penduduknya adalah Pulau jawa. Kurang lebih 60% penduduk Indonesia bertempat tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 6,6% dari luas wilayah Indonesia. Hal tersebut disebabkan kondisi alam Pulau Jawa cukup baik. Kondisi alam yang baik itu ditandai oleh tanah yang subur, curah hujan cukup, topografi relative datar, serta didukung oleh banyaknya pusat-pusat kegiatan baik pusat kegiatan ekonomi maupun yang lain, dan mudah jalur transportasi serta komunikasi.
Persebaran penduduk yang belum merata menimbulkan masalah social, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Untuk pulau yang padat, akan terjadi masalah kurangnya daya dukung sumber daya alam, kurangnya lapangan pekerjaan, serta terjadi banyaknya pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Sementara itu untuk pulau yang jarang penduduknya, terjadi kekurangan daya manusia dalam mengelola daya dukung yang tersedia.