A. Sejarah Game Konvensional
Board Game (Permainan Papan) adalah jenis permainan yang lazimnya dimainkan di atas papan seperti Catur, backgammon, dsb. Berdasarkan sejarahnya, board game sudah ada sejak zaman mesir kuno dimana dari beberapa sumber bahwa Board Game sudah ada sekitar tahun 5000-3000 sebelum masehi. Menurut sumber yang ditelusuri bahwa salah satu Board Game tertua didunia adalah “Senet” atau dikenal juga dengan “senat” yang ditemukan di makam raja Tutankhamun (Fir’aun). Senet diperkirakan ada pada tahun 3100-2500 sebelum masehi, tetapi, ada beberapa sumber pula mengatakan bahwa Board Game tertua adalah “The Royal Game of Ur” juga dikenal sebagai “Game of Twenty Square” yang ditemukan di Royal Tombs of Ur, Irak. Royal Game of Ur diperkiran ada pada tahun 2600-2400 sebelum masehi
1. Permainan Rakyat
Lazimnya permainan yang bisa menjadi tradisi dan dimainkan secara turun temurun, penemuannya sendiri masih ditelusuri/diperdebatkan karena belum diketahui secara pasti kapan di temukannya. Berikut ini kategori permainan rakyat :
Permainan kelereng atau biasa di sebut Gundu menjadi permainan popular untuk kalangan anak-anak Indonesia. Ada ber-aneka macam cara untuk memainkan kelereng, biasanya di dalam lingkaran atau dengan melemparkannya ke dinding hingga memantul dan kelereng yang terlempar jauh yang akan memulai duluan menjadi penyerang, setiap kelereng yang terkena serang maka kelereng itu menjadi milik penyerang, penyerang baru berhenti ketika kelerengnya meleset dari sasaran. Banyak referensi mengatakan tidak ada yang tahu persis kapan sejarah kelereng dimulai sebagaimana tidak tahu persis kapan manusia bisa membuat sesuatu dari batu marmer, karena dengan adanya kelereng yang terbuat dari marmer menjadi petunjuk bahwa manusia saat itu bisa membuat suatu bentuk dari bebatuan. Berdasarkan beberapa referensi, para arkeolog menyatakan bahwa kelereng kemungkin sudah ada pada tahun 4000-3000 sebelum masehi yang di temukan di mesir, tetapi semua ini masih menjadi spekulasi. Tidak ada referensi yang mengatakan kapan dan bagaimana kelereng bisa sampai ke Indonesia.
Layang-layang atau biasa disebut “Layangan” ini menjadi permainan yang hingga saat ini masih di gemari anak-anak di Indonesia. Berdasarkan sejarahnya, layangan (tepatnya catatan layangan) pertama di dunia ditemukan di China. Berdasarkan banyak sumber, masih banyak perdebatan soal sudah berapa lama layangan ada, yang menjadi kemungkin adalah layangan ada sekitar tahun 400-200 sebelum masehi dimana itu semua dilihat dari rentan jarak antara setiap sumber referensi. Tidak ada referensi bagaimana layangan bisa sampai ke Indonesia.
Permainan ini biasanya di mainkan oleh anak laki-laki dengan cara melilitkan tali kemudian melemparkannya ke tanah hingga berputar. Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan istilah gangsingan karena pada saat berputar gasing mengeluarkan suara berdengung "sing-sing". Daerah lain menyebutnya gasing karena gerakannya berputar- putar, sedangkan di daerah Lamongan menyebutnya dengan istilah kekehan yang berarti "akeh-akeh mumet" (banyak-banyakan berputar). Berdasarkan hasil kajian ahli sisiologi bahwa permainan Tradisional ini berasal dari negeri China dan sangat terkenal saat “Dinasti Ming” berkuasa dimana berdasarkan sejarah, Dinasti Ming ada pada tahun 1300 Masehi yang berarti permainan Gasing sudah ada sejak abad ke 13. Gasing diturunkan dari generasi ke generasi dan menyebar ke berbagai negara, oleh karena itu, terjadi proses enkulturasi yang berarti pencangkokan budaya suatu bangsa oleh bangsa lain kemudian dikembangkan dengan kearifan lokal masing-masing daerah tetapi unsur budaya aslinya masih ada. Selama perkembangannya, gasing yang menyebar keseluruh dunia memiliki berbagai bentuk yang unik tetapi cara memainkannya tetap sama.
Penemuan awal dari Game Modern adalah dengan terbuatnya monitor CRT (Cathode Ray Tube) dimana secara teknik untuk membuat sebuah Video Game harus terdapat sinyal video yang dikirimkan ke tabung sinar katoda (CRT) yang menciptakan citra raster pada layar. Pada tahun 1952, “OXO”, sebuah program komputer untuk Tic-Tac-Toe diciptakan oleh Alexander S. Douglas yang berjalan pada komputer EDSAC yang menggunakan tabung sinar katoda sebagai tampilan visual. Simulasi program OXO Ditahun 1958 sebuah video Game yang disebut “Tennis for Two” pertama kali dikembangkan di Brookhaven Nastional Labs (NBL) oleh seorang fisikawan, William A. Higinbotham yang merupakan simulasi sebuah game tenis yang ditampilkan pada osiloskop. Hal ini sangat penting dalam sejarah video Game sebagai salah satu permainan elektronik pertama yang menggunakan tampilan grafis. Tennis for Two adalah pendahulu dari “PONG”, salah satu video Game Arcade paling dikenal sepanjang masa.
Tennis for Two lengkap dengan controller yang dimainkan pada Oscilloscope Pada tahun 1961, Steve Russell, seorang mahasiswa Massachusetts Institue Technology (MIT) membuat “Spacewar” yang menjadi Game interaktif komputer pertama. Spacewar berjalan pada mainframe computer, Digital PDP-1 dan grafis yang terdiri dari teks karakter ASCII. Ditahun 1966, Ralph Baer, yang juga dikenal sebagai “Father of Video Game” telah menciptakan konsol Game pertama didunia dengan nama “Brown Box” yang dilengkapi dua controller. Ralph Baer berhasil menciptakan konsol Brown Box sebagai konsol video game pertama yang dapat dihubungkan ke televisi, hal tersebut diawali dari keinginan Ralph Baer yang ingin menciptakan TV interaktif. Hanya ada enam Game yang tersedia untuk Brown Box yaitu Ping-Pong, tennis, handball, voley ball, chase dan light-gun. Brown Box Prototype
Pada tahun 1972 dengan berhasilnya Ralph Baer menciptakan Brown Box, Magnavox melisensi teknologi TV Ralph Baer dengan merilis konsol video game pertama untuk rumahan (personal) yaitu Magnavox Odyssey. Sebagaimana film pertama didunia ada, game di era awal ini tidak memiliki suara dengan tampilan grafis yang bisa dikatakan sangat primitif dari yang ada saat ini. Ralph Baer meninggal pada 6 Desember 2014.