widgets

Rabu, 04 September 2013

Amaliyah yang Dilakukan Pada Bulan Ramadhan

March 26, 2011 at 6:35pm
Dua kejadian terpenting di bulan Ramadhan adalah diwajibkannya Puasa dan turunnya Al-Qur’an. Al-Quran menjadi pedoman bagi orang yang bertaqwa dan puasa mengantarkan orang beriman menjadi mutaqqiin. Dan amaliyah Ramdhan terfokus pada dua aktifitas tersebut. Sedangkan amaliah lainnya tidak lepas dari ibadah untuk mengkondisikan hati dalam menerima Al-Quran dan upaya orang beriman untuk mengaplikasikan Al-Quran.

   Untuk lebih mengetahui Amaliyah Ramadhan, maka kita harus melihat dan mencontoh amaliyah Rasulullah saw di bulan Ramadhan. Dibawah ini Amaliyah yang dilakukan Rasulullah saw. dibulan Ramadhan:


Shiyam (puasa)

   Shaum atau shiyam bermakna menahan (al-imsaak), dan menahan itulah aktifitas inti dari puasa. Menahan makan dan minum serta segala macam yang membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai tenggelam matahari dengan diiringi niat. Jika aktifitas menahan ini dapat dilakukan dengan baik, maka seorang muslim memiliki kemampuan pengendalian, yaitu pengendalian diri dari segala hal yang diharamkan Allah.

  Dalam berpuasa, orang beriman harus mengikuti tuntunan Rasul saw . atau sesuai dengan adab-adab Islam sehingga puasanya benar.


Berinteraksi dengan Al-Quran

  Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an (QS.2:185). Pada bulan ini Al-Qu’ran benar-benar turun ke bumi (dunia) untuk menjadi pedoman manusia dari segala macam aktifitasnya di dunia. Dan malaikat Jibril turun untuk memurojaah (mendengar dan mengecek) bacaan Al-Quran dari Rasulullah SAW Maka tidak aneh jika Rasulullah saw lebih sering membacanya pada bulan Ramadhan. Iman Az-Zuhri pernah berkata : Apabila datang Ramadhan maka kegiatan utama kita (selain shiyam) ialah membaca Al-Quran. Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memperhatikan tajwid dan esensi dasar diturunkannya Al-Quran untuk ditadabburi, dipahami, dan diamalkan (QS.Shod: 29).

  Pada bulan ini umat Islam harus benar-benar berinteraksi dengan Al-Quran untuk meraih keberkahan hidup dan meniti jenjang menuju umat yang terbaik dengan petunjuk Al-Quran. Berinteraksi dalam arti hidup dalam naungan Al-Quran baik secara tilawah (membaca), tadabbur (memahami), hifzh (menghafalkan), tanfiidzh (mengamalkan), taliim (mengajarkan) dan tahkiim (menjadikannya sebagai pedoman). Rasulullah saw . bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلّمَ القُرْآنَ وَعَلّمَهُ


"Sebaik-baiknya kamu orang yang mempelajari Al-Quran dan yang mengajarkannya"

Qiyam Ramadhan (Shalat Terawih)

Ibadah yang sangat ditekan Rasulullah SAW di malam Ramadhan adalah Qiyamu Ramadhan. Qiyam Ramadhan diisi dengan sholat malam atau yang biasa dikenal dengan sholat tarawih. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

"مَنْ قامَ رَمَضانَ إيماناً واحْتِسَاباً غُفِرَ لهُ ما تَقدّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"

" Barang siapa yang melakukan qiyam Ramadhan dengan penuh iman dan perhitungan, maka diampuni dosanya yang telah dilakukan" (Muttafaqun aliahi)


Memperbanyak Dzikir, Doa dan Istighfar

   Bulan Ramadhan adalah bulan dimana kebaikan pahalanya dilipatgandakan, oleh karena itu jangan membiarkan waktu sia-sia tanpa aktifitas yang berarti. Diantara aktifitas yang sangat penting dan berbobot tinggi, namun ringan dilakukan oleh umat Islam adalah memperbanyak dzikir, doa dan istighfar. Bahkan doa orang-orang yang berpuasa sangat mustajab, maka perbanyaklah berdoa untuk kebaikan dirinya dan umat Islam yang lain, khususnya yang sedang ditimpa kesulitan dan musibah.

Doa dan istighfaar pada saat mustajab adalah:

- Saat berbuka

- Sepertiga malam terakhir, yaitu ketika Allah SWT. turun ke langit dunia dan berkata: Siapa yang bertaubat ? Siapa     yang meminta ? Siapa yang memanggil, sampai waktu shubuh (HR Muslim)

 Memperbanyak istighfar pada waktu sahur. Allah Taala berfirman, Dan waktu sahur mereka memohon ampun

- Mencari waktu mustajab pada hari Jumat, yaitu disaat-saat terakhir pada sore hari Jumat.

- Duduk untuk dzikir, doa dan istighfaar di masjid, yaitu setelah menunaikan sholat Shubuh sampai terbit matahari. Sebagaimana disebutkan dalam hadits: Barangsiapa shalat Fajar berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir hingga terbit matahari, lalu sholat dua rakaat, maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna (HR At-Tirmidzi)


Shodaqoh, Infak dan Zakat

  Rasulullah saw. adalah orang yang paling pemurah dan dibulan Ramadhan beliau lebih pemurah lagi. Kebaikan Rasulullah saw. di bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus karena begitu cepat dan banyaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan :
Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan (HR Al-Baihaqi, Alkhotib dan At-Turmudzi)

  Dan salah satu bentuk shodaqoh yang dianjurkan adalah memberikan ifthor (santapan berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa. Seperti sabda beliau:

من فطّرَ صائِماً كانَ لهُ مثْلُ أجرِهِ غَيْرَ أنّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أجْرِ الصّائِمِ شيئاً"

"Barangsiapa yang memberi ifthor kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut" (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).


Menuntut Ilmu dan Menyampaikannya

  Bulan Ramadhan adalah saat yang paling baik untuk menuntut ilmu ke-Islaman dan mendalaminya. Karena di bulan Ramadhan hati dan pikiran sedang dalam kondisi bersih dan jernih sehingga sangat siap menerima ilmu-ilmu Allah SWT. Maka waktu-waktu seperti bada shubuh, bada dhuhur dan menjelang berbuka sangat baik sekali untuk menuntut ilmu. Pada saat yang sama para ustadz dan dai meningkatkan aktifitasnya untuk berdakwah menyampaikan ilmu kepada umat Islam yang lain.

Jangan Takut dan Jangan Menyesal

September 23, 2011 at 6:29pm
Ada 6 kata bijak yang berbunyi : "Jangan Pernah Takut dan Jangan Pernah Menyesal".
Dikisahkan, disebuah dusun terpencil,tinggalah seorang pemuda yang ingin pergi mengembara ke negeri orang untuk merubah nasib. Saat menjelang keberangkatannya, muncul di hatinya perasaan takut, cemas, dan ragu. Untuk memantapkan tekadnya, pergilah sang pemuda ini mengahdap sesepu marga atau pani tua untuk meminta petunju, memohon restu, sekaligus berpamitan. Mendengar niat pemuda ini, sang sesepu dengan gembira berkata, "Anakku, rahasia kehidupan ini hanya terdiri dari 6 kata. Dan hari ini, aku berikan setengahnya dulu sebagai bekal kepergianmu". Lalu ia menulis tiga kata "Jangan Pernah Takut".Tidak terasa, 30 tahun telah berlalu. Berbagai macam suka dan duka telah dijalani dengan modal tidak takut. Ia berjuang penuh totalitas. Akhirnya, ia berhasil merubah nasib. Namun dalam keberhasilannya, sang pemuda merasa ada sesuatu yang kurang sempurna dan disesalinya. Maka ia ingin pulang desa bertemu dengan sang sesepu untuk meminta sisa 3 kata yang pernah dijanjikan. Sayangnya, sesampainya di desa, sang sesepu ternyata telah meninggal dunia, tetapi ada sepucuk surat wasiat yang ditinggalkan untuknya karena sang sesepu tahu bahwa suatu hari pasti pemuda tersebut akan kembali. Secepatnya dibukalah surat wasiat tersebut. Di dalamnya berisi pesan 3 kata yaitu "Jangan Pernah Menyesal". Begitu selesai membaca 3 kata tersebut, secara spontan perasaan menyesal yang membebaninya selama ini langsung hilang, plong, dan gembira. Sungguh terpuput 6  kata bijak tadi "Jangan Pernah Takut dan Jangan Pernah Menyesal".
Tidak terkecuali saya, anda, dan kita semua membutuhkan 6 kata bijak tadi. Jika ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik, mau mengubah harapan menjadi nyata, pasti kita membutuhkan 3 kata bijak pertama yaitu "Jangan Pernah Takut". Kata bijak ini mengandung motivasi yang dapat melahirkan kekuatan untuk bertindak. Jangan takut menentukan cita-cita yang tinggi, jangan takut mencoba dan memulai, jangan takut menerima tantangan, jangan takut memeras keringat, dan jangan takut mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Namun adakalanya hasil perjuangan tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Hambatan demi hambatan seolah diciptakan untuk menghambat kita. Ini bisa membuat kita merasa tidak puas, kecewa, dan menyesal. Pada situasi seperti ini, 3 kata bijak berikutnya "Jangan Pernah Menyesal" bisa menjadi kunci kebangkitan kita. Buang jauh-jauh pikiran negatif. Penyesalan tidak dapat merubah apapun malahan yang dapat membebani dan menghambat langkah kita ke depan. Mampu memrima hasil perjuangan apa adanya adalah bijaksana. Tetapi, mau tetap bangkit dengan apa adanya kita hari ini adalah luar biasa. Selama kita tetap berjuang memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, apapun hasilnya, sukses atau gagal, yang pasti semangat perjuangan itu telah memiliki nilai kesuksesan tersendiri. Sekali lagi, "Jangan Pernah Takut dan Jangan Pernah Menyesal".